Selasa, 17 Desember 2013

Definisi Kekuasaan

A.    Definisi Kekuasaan
Kekuasaan didasarkan pada posisi seseorang individu dalam subuah organisasi. Kekuasaan dapat berasal dari kemampuan untuk memaksaatau memveri imbalan, atau dari wewenang yang diperoleh.
Menurut Robbins (2008) Kekuasaan (power) mengacu pada mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk mempengaruhi prilaku B sehingga B bertindak sesuai keinginan A. definisi mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu diaktualisasikan agar efektif dan subuah hubungan ketergantungan.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu (Budiardjo,1972).
B) Sumber – sumber  kekuasan dibagi menjadi dua yaitu :
1)      kekuasaan formal
Kekuasaan formal didasarkan pada posisi seseorang individu dalam subuah organisasi. Kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksaatau memveri imbalan, atau dari wewenang formal.

a)      Kekuasaan koersif (coercive power) adalah rasa takut. Seseorang memberikan reaksinya terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat – akibat negative yang mungkin terjadi jika tidak patuh. Kekuasaan koersif mengandalkan aplikasi, atau ancaman aplikasi, sanksi fisik yang menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa frustasi melalui pembatasan gerak, atau pengendalian paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan.

b)      Kebalikan kekuasaan koersif adalah kekuasaan imbalan (reward power). Orang memenuhi keinginan atau arahan orang lain karena dengan berbuat demikian ia akan mendapatkan manfaat positif, karena seseorang yang dapat membagikan imbalan atau penghargaan yang dapat dipandang orang lain bernilai akan memiliki kekuasaan atas orang lain itu. Imbalan bersifat finalsial seperti pengendalian tingkat upah, kenaikan upah, dan bonus atau non finasial termasuk pengakuan, promosi, penugasaan kerja yang menarik, kolega yang ramah dan wilayah kerja atau wilayah penjualan yang disukai.

c)      Kekuasaan legitimasi akses yang paling mudah pada satu atau ebih landasan kekuasaan adalah posisi struktual seseorang. Kekuasaan legitimasi (legimate power). Kekuasaan yang melambangkan kewenangan formal untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber – sumber daya organisasi. Secara spesifik, kekuasaan ini mencakup penerimaaan wewenang suatu jabatan oleh anggota – anggota dalam sebuah organisasi.

2)      Kekuasaan pribadi

a)      Kekuasaan karena keahlian (expert power) adalah pengaruh yang dipeoleh keahlian, ketrampilan khusus atau pengetahuan. Keahlian sumber pengaruh yang palin kuat katena semakin berorientasi pada teknologi. Pekerjaan terpsesialisasi menjadi semakin bergantung pada para ahli untuk mencapai tujuan.

b)      Kekuasaan rujukan (referent power) didasarkan identifikasi terhadap seseorang yang memiliki sumber atau sifat – sifat personal yang menyenangkan.

C) Tipe – tipe kekuasaan
Menurut Galtung (2008) kekuasaan adalah Daya yang berasal dari sesuatu yang satu, kekuasaan berasal dari sesuatu yang dimiliki seseorang, dan kekuasaan yang berasal dari posisi dari struktur.
Dari pengertian Galtung membedakan tiga tipe kekuasaan yaitu :
1)      Kekuasaan yang diperoleh karena pembawaan sejak lahir yang berhubungan dengan dimensi “ada” (being power)
2)      Kekuasaan yang diperoleh karena “memiliki” sumber – sumber kemakmuran (having power)
3)      Kekuasaan yang diperoleh karena “kedudukannya” dalam suatu struktur (structure power)
Menurut Galtung perbedaan antara dimensi “ada dan “memiliki” tidak tajam sehingga Galtung menggambungkan keduanya dalam apa yang disebut “kekuasaan sumber” (resource power) atau kekuasaan yang diperoleh karena perbedaan dalam segi “ada” dan “memiliki” (difference power) kekuasaan sumber termasuk dalam perpektif orientasi perilaku. Kekuasaan sumber termasuk kedalam perspektif orientasi perilaku. Sedangkan jenis kekuasaan ketiga disebut kekuasaan struktual karena didekati dari orientasi struktur, yang disebut kekuasaan yang berasal dari relasi (relation power)
Sebagai contoh, suatu bangsa adalah kaya akan sumber – sumber alam, dan memiliki banyak senjata, serta terletak di pusat struktur perdagangan dunia. Jelas bangsa ini mempunyai sumber kekuasaan yang besar sekaligus kekuasaan struktur yang besar pula karena ia berada dipusat relasi bilateral dan multilateral. Dengan demikian, bangsa ini semakin mempunyai banyak informasi dan dapat menjual pada bangsa – bangsa lain.
Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan banyaknya dan besarnya kekuasaan penjumlahan sumber kekuasaan utama dan sumber kekuasaan pelengkap. Untuk mengukur jumlah kekuasaan yang besifat materil seperti kekuasaan fisik, sarana kekuasaan berupa kekayaan, keahlian dan masa yang terorganisasi mungkin tidak terlalu sulit. Namun jumlah kekuasaan yang bersifat nonmaterial seperti kekuasaan noormatif dan popularitas pribadi mungkin sulit diukur tetapi dapat dirasakan.
Sumber :
Robbins. S. & Judge. T. (2008) prilaku organisasi. Jakarta : salemba empat
Anshoriy. N. (2008)  Dekontruksi kekuasaan. Yogyakarta : PT LKiS pelangi aksara Yogyakarta  
Budiardjo, M. (1972) Dasar – dasar ilmu politik. Jakarta : PT gramedia pustaka utama 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar