Rabu, 30 Oktober 2013

Periode II Tulisan (mengendalikan fungsi manajemen)


Pengendalian (controlling) meupakan bagian dari kinerja manajemen dalam suatu organisasi atau intansi. Dikenal juga sebagai elemen – elemen manajemen oleh George terry disebut POAC (planning,organizing,actuating,controlling). Proses controlling akan berjalan dengan mudah, lancar, dan sesuai sasaran jika sudah ada standar kinerjanya. (Zizy, 2002)
Langkah – langkah dasar dalam controlling yaitu membuat standar, membandingkan kinerja actual dengan standar, dan perbaikan terhadap penyimpangan yang muncul. Pengendalian atau pengawasan baru dilakuakan dengan efektif dan efisien jika sudah ada standar, indicator, atau factor yang dapat di ukur dengan jelas. Seperti para manajer harus berusaha mnjamin organisasi tersebut bergerak kearah tujuan – tujuannya. Jika sebagian dari organisasi tersebut menuju arah jalur yang keliru maka para manajer harus mencari sebab dan mengembalikan ke jalur yang benar. Di dalam kegiatan controlling tercakup kegiatan controlling mencakup kegiatan mengevaluasi dan menilai hasil kerja.
Menurut Mulyadi (2007) Tingkat pengendalian disediakan oleh setiap tipe pengendalian ditentukan oleh desain dan kesesuaiannya dengan situasi tipe pengendalian yaitu : pengendalian personal biasanya menyediakan tingkat pengendalian tetentu dan untuk pengendalian situasi tertentu (b) pengendalian terhadap keluaran yaitu kegiatan yang dilonggarkan atau diperketat melali system pemantauan tindakan memberikan umpan balik tentang tindakan yang dilakukan., maka semakin ketat pengendalian yang dihasilkan.
Menurut Vincent (1998) Terdpat empat tingkat fungsional utama secara berturut dari mulai terendah sampai tertinggi dalam control proses manajemen yaitu :
a)      pengukuran proses dan pengendalian input – output, berkaitan dengan pengukuran proses dan pengendalian tingkat input dan output dalam proses itu agar seimbang
b)      pengendalian proses langsung yang lain, berkaitan dengan pengendalian parameter proses, eperti aliran,temperature dan variable – variable lain.
c)      Pemantauan proses berkaitan dengan prentasi dari semua data yang terkait dengan proses secara keseluruhan kepada operator agar memberikan suatu informasi yang berguna untuk mengambil tindakan – tindakan perbaikan yang terdapat apanila dibutuhkan.
d)      Manajemen proses merupakan tingkatan tertinggi yang memudahkan dalam mendiagnosis suatu masalah yang terjadi dalam proses secara keseluruhan kemudia berusaha untuk menyelesaikan masalah agar tercapai proses terus menerus.
Jadi pengendalian atau disebut juga pengawasan yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan prosedur pengukuran hasil kerja terhadap tujuan perusahaan. Dengan kata lain pengontrolan atau pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.  

Daftar pustaka

Zizy, Q. (2002) Change manajemen dalam reformasi birokrasi. Jakarta : PT Gramedia utama.
Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.
Herujuito, Y. (2001) dasar dasar manajemen. Jakarta : Grasindo
Ruky, A. (2002) Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar MM atau MBA. Jakarta : Gramedia pustaka utama
Vincent, G. (1998) production planning andinventory control. Jakarta : PT Gramedia utama.
Mulyadi (2007) system perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta : salemba empat

Periode II Tugas (Mengendalikan fungsi manajemen)


Controlling adalah kegiatan pengawasaan dengan cara melakukan penilaian dan mengendalikan jalannya kegiatan organisasi (Ranggabawono,2006)
Menurut Umar (2000) Pengendalian (controlling) manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi dan perencanaan sasarannya guna mendisain system informsi umpan balik, membandingkan system kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dulu, menentukan adanya penyimpangan dan mencatat besa kecil penyimpan, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sember perusahaan dimanfaatkan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi
Terdapat empat langkah – langkah controlling yaitu :
1.      menetapkan standar dan mtode untuk mengukur prestasi
2.      mengukur prestasi kerja
3.      membandingkan prestasi dengan standar yang ada
4.      mengambil tindakan korektif atas prestasi kerja
Pengendalian (controlling) meupakan bagian dari kinerja manajemen dalam suatu organisasi atau intansi. Proses controlling akan berjalan dengan mudah, lancar, dan sesuai sasaran jika sudah ada standar kinerjanya..
Langkah – langkah dasar dalam controlling yaitu :
1.      membuat standar,
2.      membandingkan kinerja actual dengan standar,
3.      dan perbaikan terhadap penyimpangan yang muncul.
Menurut Herujuito (2001) controlling yaitu kegiatan menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana – rencana yang telah ditentukan.
Pengendalian (controlling)
1.      membandingkan hasil – hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan
2.      menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja
3.      membuat media pelaksanaan secara tepat
4.      memberitahuankan media pengukur pekerjaan
5.      memindahkan data secara terinci agar dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan – penyimpangannya.
6.      membuat saran tindakan – tindakan perbaikan jika dirasa oleh anggota
7.      memberitahu anggota – anggota yang bertanggung jawab terhadap pemberian penjelasan
8.      melaksanakan pengawasaan sesuai dengan petunjuk hasil
Tipe – tipe control yaitu :
             a)      pengawasan pendahuluan (preliminary control)
b)      pengawasan pada saat kerja belangsung (cocurrent control)
c)      pengawasan feed back (feed back control) 
      situasi yang kejadiannya hanya terjadi sekali, bukan berulang – ulang.
Menurut Mulyadi (2007) Tingkat pengendalian disediakan oleh setiap tipe pengendalian ditentukan oleh desain dan kesesuaiannya dengan situasi tipe pengendalian yaitu : pengendalian personal biasanya menyediakan tingkat pengendalian tetentu dan untuk pengendalian situasi tertentu (b) pengendalian terhadap keluaran yaitu kegiatan yang dilonggarkan atau diperketat memlalu system pemantauan tindakan memberikan umpan balik tentang tindakan yang dilakukan., maka semakin ketat pengendalian yang dihasilkan.
Menurut Vincent (1998) System perencanaan dan pengendalian dalam lingkungan, pada dasarnya dapat digambarkan sebagai suatu hieraki fungsional. Terdpat empat tingkat fungsional utama secara berturut dari mulai terendah sampai tertinggi dalam control proses manajemen yaitu :
a)      pengukuran proses dan pengendalian input – output, berkaitan dengan pengukuran proses dan pengendalian tingkat input dan output dalam proses itu agar seimbang
b)      pengendalian proses langsung yang lain, berkaitan dengan pengendalian parameter proses, eperti aliran,temperature dan variable – variable lain.
c)      Pemantauan proses berkaitan dengan prentasi dari semua data yang terkait dengan proses secara keseluruhan kepada operator agar memberikan suatu informasi yang berguna untuk mengambil tindakan – tindakan perbaikan yang terdapat apanila dibutuhkan.
d)      Manajemen proses merupakan tingkatan tertinggi yang memudahkan dalam mendiagnosis suatu masalah yang terjadi dalam proses secara keseluruhan kemudia berusaha untuk menyelesaikan masalah agar tercapai proses terus menerus.
Pada dasarnya manajemen proses merupakan suatu konsep filsofi yang mencakup hal – hal berikut : (a) manajemen proses memungkinkan suatu penilaian berfokus pelangganan dari nilai tambah aktivitas yang dilakukan dan (b) manajemen proses memperjelas kepemilikan dan tanggung jawab untuk proses decara keseluruhan.

Daftar pustaka

Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.
Herujuito, Y. (2001) dasar dasar manajemen. Jakarta : Grasindo
Ruky, A. (2002) Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar MM atau MBA. Jakarta : Gramedia pustaka utama
M. S & Ranggabawono, I. (2006) ekonomi SMA kelas XII. Jakarta : Quadara
Vincent, G. (1998) production planning andinventory control. Jakarta : PT Gramedia utama.
Mulyadi (2007) system perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta : salemba empat





Periode II tulisan (actuanting dalam manajemen)



Actuating adalah proses menggerakan atau memotivasi anggota agar bersemangat dan gerak untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan (suparmoko,2006)
Menurut Umar (2000) Dalam bahasa inggris ada lima istilah yang artinya hampir sama  maknanya berbeda untuk pengertian “menggerakan orang lain” seperti :
1)      Directing yakni menggerakan orang lain dengan memberikan berbagai pengarahan
2)      Actuating, yakni menggerakan orang lain dalam arti umum
3)      Leading, yakni menggerakan orang lain dengan cara menepatkan diri di muka     orang yang digerakan, membawa mereka ke suatu tujuan tertentu serta memberikan contoh – contoh
4)      Commanding, yakni menggerakan orang lain disertai unsure paksaan
5)      Motivating, yakni menggerakan orang lain dengan terlebih dahulu memberikan alas  an – alasan mengapa hal itu harus dikerjakan.
Menurut arifin dalam umar (2000) Banyak arti yang dikemukan para ahli manajemen mengenai actuating (penggerakan) yaitu suatu usaha menggerakan orang atau orang – orang untuk suka dan dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telas ditetapkan secara efektif dan efisien. Dan beberapa hal yang berkaitan dengan actuanting yaitu : (a) fungsi penggerakan (b) relationship (c) kominikasi (d) kepuasan kerja (e) motivasi (f) konflik (g) kepemimpinan.
Actuanting dalam manajemen memaparkan bahwa penggerakan orang lain mempunyai  dan tujuan tertentu serta menumbuhkan kepemimpinan yang baik. Komunikasi dan rentang kendala menjadi suksesnya penggerakan ini, serta dapat dilihat dari kepuasan, motivasi dn kadar konflik para bawahan.
Dalam hal ini penting sekali manajemen, yaitu penggerakan(actuating) memaparkan bahwa menggerakan orang lain mempunyai fungsi dan tujuan tertentu serta menumbuhkan kepemimpinan yang baik. Kominikasi dan rentang kendali menjadi sangat penting dalam suksesnya penggerakan, misalnya dilihat melalui kepuasan, motivasi dan kadar para bahawahan.
(1)   Fungsi penggerakan yaitu :
(a)     seseorang (orang – orang) supaya bersedia menjadi pengikut
(b)   Menaklukan daya tolak seseorang (orang – orang)
(c)    Membuat seseorang atau orang – orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik
(d)   Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pemimpin, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja
(e)    Menanamkan, memelihara dan memupik rasa tanggung jawab seseorang atau orang – orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat.
(2)   Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.
(3)   Komunikasi
Mengkomunikasikan sesuatu, baik ke atas, ke bawah maupun kesamping, memiliki cara sendiri. Untuk komunikasi ke bawah yang harus perlu dikuasi yaitu : (a) memberikikan perhatian penuh pada bawaham, (b) menggunakan pertanyaan terbuka, (c) medengarkan pertanyaan – pertanyaan terbuka dll. Sedangkan untuk komunikasi ke atas, bawahan dengan cara : (a) melaporkan dengan segera setiap perubahan, (b) menyusun informasi sebelum dilaporkan, (c) memberikan keterangan selengkapnya dll.
(4)   Hubungan (relationship)
Hubungan dalam organisasi berkaitan dengan (span of control) yang diperlukan organisasi. Disebabkan keterbatasan yang dimiliki manusia seperti para atasan. Rentang kendali adalah jumlah bawahan langsung dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh atasan.
(5)   Kepuasan kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai peneilian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya.
(6)   Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja yang terkandung dua harapa yaitu teori harapan dan teori keadilam
(7)   Konflik
Konflik merupakan perselisihan atau perjuangan di antara dua pihak, ditandai dengan sikap permusuhan terbuka atau sengaja menganggu pencapaian tujuan pihak lawan.
Untuk memperoleh keuntungan, badan usaha harus mengelola sumber daya produksi secara efisien dan efektif dengan prinsp – prinsip manajemen actuanting seperti : (a) fungsi manajemen yang bias digunkan untuk mencapai badan usaha adalah perencanaan, pengorganisasian,motivasi dan pengawasan. (b) fungsi operasional berkaitan dengan aktifitas badan usaha yang harus bias mengelola dengan baik unsure personalia, produksi, pemasaran dan pembelajaan. (Alam, 2007)


Daftar pustaka

Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.
M. S & ranggabawono, I. (2006) ekonomi SMA kelas XII. Jakarta : Quadara
Alam, S. (2007) ekonomi kelas XII. Jakarta : erlangga

Periode II Tugas (actuating dalam manajemen)




Actuating adalah proses menggerakan atau memotivasi anggota agar bersemangat dan gerak untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan (suparmoko,2006)

Menurut Umar (2000) Dalam bahasa inggris ada lima istilah yang artinya hampir sama  maknanya berbeda untuk pengertian “menggerakan orang lain” seperti :
1)      Directing yakni menggerakan orang lain dengan memberikan berbagai pengarahan
2)      Actuating, yakni menggerakan orang lain dalam arti umum
3)      Leading, yakni menggerakan orang lain dengan cara menepatkan diri di muka     orang yang digerakan, membawa mereka ke suatu tujuan tertentu serta memberikan contoh – contoh
4)      Commanding, yakni menggerakan orang lain disertai unsure paksaan
5)      Motivating, yakni menggerakan orang lain dengan terlebih dahulu memberikan alas  an – alasan mengapa hal itu harus dikerjakan.
Menurut arifin dalam umar (2000) Banyak arti yang dikemukan para ahli manajemen mengenai actuating (penggerakan) yaitu suatu usaha menggerakan orang atau orang – orang untuk suka dan dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telas ditetapkan secara efektif dan efisien. Dan beberapa hal yang berkaitan dengan actuanting yaitu : (a) fungsi penggerakan (b) relationship (c) kominikasi (d) kepuasan kerja (e) motivasi (f) konflik (g) kepemimpinan.
Actuanting dalam manajemen memaparkan bahwa penggerakan orang lain mempunyai  dan tujuan tertentu serta menumbuhkan kepemimpinan yang baik. Komunikasi dan rentang kendala menjadi suksesnya penggerakan ini, serta dapat dilihat dari kepuasan, motivasi dn kadar konflik para bawahan.
(1)   Fungsi penggerakan yaitu :
(a)     seseorang (orang – orang) supaya bersedia menjadi pengikut
(b)   Menaklukan daya tolak seseorang (orang – orang)
(c)    Membuat seseorang atau orang – orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik
(d)   Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pemimpin, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja
(e)    Menanamkan, memelihara dan memupik rasa tanggung jawab seseorang atau orang – orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat.
(2)   Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.
(3)   Komunikasi
Mengkomunikasikan sesuatu, baik ke atas, ke bawah maupun kesamping, memiliki cara sendiri. Untuk komunikasi ke bawah yang harus perlu dikuasi yaitu : (a) memberikikan perhatian penuh pada bawaham, (b) menggunakan pertanyaan terbuka, (c) medengarkan pertanyaan – pertanyaan terbuka dll. Sedangkan untuk komunikasi ke atas, bawahan dengan cara : (a) melaporkan dengan segera setiap perubahan, (b) menyusun informasi sebelum dilaporkan, (c) memberikan keterangan selengkapnya dll.
(4)   Hubungan (relationship)
Hubungan dalam organisasi berkaitan dengan (span of control) yang diperlukan organisasi. Disebabkan keterbatasan yang dimiliki manusia seperti para atasan. Rentang kendali adalah jumlah bawahan langsung dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh atasan.
(5)   Kepuasan kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai peneilian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya.
(6)   Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja yang terkandung dua harapa yaitu teori harapan dan teori keadilam
(7)   Konflik
Konflik merupakan perselisihan atau perjuangan di antara dua pihak, ditandai dengan sikap permusuhan terbuka atau sengaja menganggu pencapaian tujuan pihak lawan.

Untuk memperoleh keuntungan, badan usaha harus mengelola sumber daya produksi secara efisien dan efektif dengan prinsp – prinsip manajemen actuanting seperti : (a) fungsi manajemen yang bias digunkan untuk mencapai badan usaha adalah perencanaan, pengorganisasian,motivasi dan pengawasan. (b) fungsi operasional berkaitan dengan aktifitas badan usaha yang harus bias mengelola dengan baik unsure personalia, produksi, pemasaran dan pembelajaan. (Alam, 2007)



Daftar pustaka

Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.

M. S & ranggabawono, I. (2006) ekonomi SMA kelas XII. Jakarta : Quadara
Alam, S. (2007) ekonomi kelas XII. Jakarta : erlangga 


Jumat, 25 Oktober 2013

Periode II tulisan (Pengorganisasian struktur manajemen)

Istilah organisasi berasal dari kata organum, yang berati alat, bagian atau komponen – komponen. Di dalam pendekatan manajemen istilah organisasi mempunyai arti umum. Pertama pada suatu lembaga (institusi) atau kelompok fungsional, kedua mengacu pada proses pengorganisasian yaitu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara anggota dan organisasi, sehingga organisasi bisa melaksanakan fungsi penting untuk membantu ketidak mampuan anggota sebagai individu dalam rangka mencapai tujuan yang sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai sendiri.
Seperti kasus dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan, organisasi – organisasi sering kali membuat penyesuaian dalm struktur dan prosesnya. Dalam kasus ini muncul ketidakpastian akibat kompleksnya lingkungan, kita dapat mengatakan bahwa organisasi cenderung untuk beradaptasi dengan mendesentralisasikan proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh jika suatu perusahaan menghadapi sejumlah pesaing yang makin meningkat dalam berbagai pasar, jika konsumen yang berbeda menginginkan hal – hal yang berbeda, jika karateristik – karateristik dari berbagai produk yang berbeda terus meningkat dan jika fasilitas – fasilitas produksi di bangun diseluruh dunia akan tidak mungkin CEO untuk mengikuti keseluruhan aktifitas dan memahami seluruh rincian operasional dari suatu bisnis. Dalam kasus – kasus ini manajemen tingkat atas memberikan otoritas kepada para manajer pada tingkatan yang lebih rendah untuk membuat keputusan yang menguntungkan perusahan, istilah pemberdayaan (empowerment) yang sering digunakan untuk membahas jenis – jenis otoritas yang disentralisasikan. (Bateman,2008)
.           Organisasi diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudtannya memiliki kekayaan fisik maupun non fisik. Menurut rahman (2004) Organisasi itu sendiri yaitu suatu pola dari cara – cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terikat dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menentapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis.
Asas – asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas yaitu dengan (1) perumusan tujuan organisasi seperti : (a) penetapan haluan organisasi, (b) pemilihan bentuk organisasi, (c) pembentukan struktur organisasi (2) departemenisasi yaitu aktivitas untuk menyusun satuan – satuan organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. (Umar, 2000)
Serta manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Manajemen menurut Ruky (2012) sebuah proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi atau mengendalikan usaha – usaha dari anggota suatu organisasi dan menegnai cara mendayagunakan semua sumber daya dan dana yang dimiliki oleh organisasi tersebut untuk mencapai tujuan – tujuannya.
Menurut Zaharuddin (2006) Kegiatan manajemen memerlukan pengetahuan yang luas karena mencakup sebagai fungsi manajemen seperti: (1) perencanaan (planning) (2) pengorganisasian (organizing) (3) penyelenggara staff (staffing) (4) pengarahan (direction) (5) pengawasan (controlling).
        1.    Perencanaan (planning)
Perencanaan merepukan penetuan dari apa yang harus dilakukan dan bagaimana . Seseorang manajerial harus mencari sumber potensial yang menghasilkan keuntungan dan merencanakan bagaimana cara untuk merealisasikannya. Perencanaan dapat dibagi menjadi dua macam perencanaan, yaitu:
(a)    Perencanaan jangka panjang adalah suatu perencanaan untuk jangka waktu lama, yakni lebih dari 1 tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun.
(b)   Perencanaan jangka pendek merepukan perencanaan dalam waktu yang singkat, yakni 1 hari, 1 bulan, 1 tahun atau 2 tahun.
     2.    Pengorganisasian (organizing)
Organisasi didefinasikan sebagai suatu kegiatan yang koordinasi dari sekelompok orang  bekerjasama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibawah kekuasaan dan kepimpinan.
     3.    Penyelenggaraan staff (staffing)
Penyelenggaraan staff merepukan fungsi manajerial yang menyangkut pengadaan dan penempatan orang – orang yang memenuhi syarat untuk tugas tertentu didalam organisasi yang telah dirancang sebelumnya. Penyelenggaraan staff dikenal sebagai manajemen personal.
     4.    Pengarahan (direction)
Pengarahan disebut dengan supervisi yakni menyangkut motivasi dan bimbingan kepada bawahan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
     5.    pengawasan (controlling) 
pengendalian merupakan pengawasan dari pelaksanaan suatu rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian untuk mendorong penyesuaian pelaksanaan dari rencana agar tidak terjadi deviasi (penyimpangan) yang cukup besar.
                    

Daftar pustaka :

Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.
                           
Swanburg, R.(1994) Kepemimpinan dan manajemen keperawatan klinis. Bandung kedokteran EGC

Rahman, H.(2004) Manajemen fit and proper test. Yogyakarta : pustaka widyatma

Zaharuddin, H. (2006) Mengenali potensi wirausaha. Bekasi : Penerbit CV Dian   anugrah prakarsa.  
   
Ruky, A. (2012) Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar atau mba: PT gramedia utama

Bateman, T. (2008) Manajemen kepemimpinan dan kolaborasi dalam dunia kopetitif. Jakarta : salemba empat

Periode II tugas (pengorganisasian struktur manajemen)

Menurut Umar (2000) Secara garis besar langkah – langkah pengorganisasian dimulai dari merencanakan, melaksanakan, dan memantau kerja organisasi. Secara garis besar adalah :
(a)   Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan agar sesuai dengan misi dan visinya.
(b)  Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien
(c)   Membagi beban kerja ke dalam aktivitas –aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
(d)  Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
(e)   Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah – langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektifitas.
Organisasi diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudtannya memiliki kekayaan fisik maupun non fisik
       Pengorganisasian adalah pengelompokan aktifitas – aktifitas untuk tujuan mencapai objektif, penugasaan, suatu kelompok manajer dengan autoritas pengawasan setiap kelompo, dan menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik secara vertikal, maupun harisontal yang bertanggung jawab untuk mencapai objek organisasi.
Menurut rahman (2004) Organisasi itu sendiri yaitu suatu pola dari cara – cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terikat dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menentapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis.
Asas – asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas yaitu dengan (1) perumusan tujuan organisasi seperti : (a) penetapan haluan organisasi, (b) pemilihan bentuk organisasi, (c) pembentukan struktur organisasi (2) departemenisasi yaitu aktivitas untuk menyusun satuan – satuan organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. (Umar, 2000)
Pada umumnya manajemen dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Serta manajemen menurut Ruky (2012) sebuah proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi atau mengendalikan usaha – usaha dari anggota suatu organisasi dan menegnai cara mendayagunakan semua sumber daya dan dana yang dimiliki oleh organisasi tersebut untuk mencapai tujuan – tujuannya.
Menurut Zaharuddin (2006) Kegiatan manajemen memerlukan pengetahuan yang luas karena mencakup sebagai fungsi manajemen seperti: (1) perencanaan (planning) (2) pengorganisasian (organizing) (3) penyelenggara staff (staffing) (4) pengarahan (direction) (5) pengawasan (controlling).
        1.    Perencanaan (planning)
Perencanaan merepukan penetuan dari apa yang harus dilakukan dan bagaimana . Seseorang manajerial harus mencari sumber potensial yang menghasilkan keuntungan dan merencanakan bagaimana cara untuk merealisasikannya. Perencanaan dapat dibagi menjadi dua macam perencanaan, yaitu:
(a)    Perencanaan jangka panjang adalah suatu perencanaan untuk jangka waktu lama, yakni lebih dari 1 tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun.
(b)   Perencanaan jangka pendek merepukan perencanaan dalam waktu yang singkat, yakni 1 hari, 1 bulan, 1 tahun atau 2 tahun.
     2.    Pengorganisasian (organizing)
Organisasi didefinasikan sebagai suatu kegiatan yang koordinasi dari sekelompok orang  bekerjasama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dibawah kekuasaan dan kepimpinan.
     3.    Penyelenggaraan staff (staffing)
Penyelenggaraan staff merepukan fungsi manajerial yang menyangkut pengadaan dan penempatan orang – orang yang memenuhi syarat untuk tugas tertentu didalam organisasi yang telah dirancang sebelumnya. Penyelenggaraan staff dikenal sebagai manajemen personal.
     4.    Pengarahan (direction)
Pengarahan disebut dengan supervisi yakni menyangkut motivasi dan bimbingan kepada bawahan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
     5.    pengawasan (controlling) 
pengendalian merupakan pengawasan dari pelaksanaan suatu rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian untuk mendorong penyesuaian pelaksanaan dari rencana agar tidak terjadi deviasi (penyimpangan) yang cukup besar.


Daftar pustaka :

Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.
                           
Swanburg, R.(1994) Kepemimpinan dan manajemen keperawatan klinis. Bandung kedokteran EGC

Rahman, H.(2004) Manajemen fit and proper test. Yogyakarta : pustaka widyatma

Zaharuddin, H. (2006) Mengenali potensi wirausaha. Bekasi : Penerbit CV Dian   anugrah prakarsa.     
 Ruky, A. (2012) Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar atau mba: PT gramedia utama



Sabtu, 05 Oktober 2013

Tugas II ( Perencanaan dan Penempatan Manajemen)


Perencanaan Dan Penempatan Manajemen



a.      Definisi Perencanaan (Planinning)
Perencanaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan kegiatan untuk mencapai sasaran masa depan yang hendak dicapai oleh organisasi, merencanakan kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. (Mulyadi,2007)
Menurut Alam (2007) Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Perencanaan merupakan awal kegiatan, oleh karena itu perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah – langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat dicapai.
Pertanyaan mendasar pada perencanaan karena dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambilan keputusan akan memulai dengan menjawab pertanyaan yaitu 5 W dan 1 H. Seperti : (1) what (2) why (3) where (4) when (5) who (6) how
b.      Pembagian perencanaan
(1)   Perencanaan jenjang atas (top-level). Perencanaan ini bersifat strategis, yaitu memberi petunjuk umum,merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian dan bersifat menyeluruh.
(2)   Perencanaan jenjang menengah (middle-level). Perencanaan ini bersifat administrasi menyangkut cara – cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan.
(3)   Perencanaan jejnjang bawah (low-level) perencanaan ini memfokuskan untuk menghasailkan, sihingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional.
c.       Syarat – syarat perencanaan
(1)   Memiliki tujuan yang jelas
(2)   Simple
(3)   Memuat analisis – analisis terhadap pekerjaan yang dikerjaankan
(4)   Bersifat fleksibel
(5)   Memiliki kesimbangan, yaitu keselarasan tanggung jawab dan tujuan dengan akhir perusahaan yang telah ditetapkan
(6)   Memiliki kesan bahwa segala sesuatu telah tersedia dapat digunakan secara efektif
d.      Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat – manfaat seperti :
(1)    Perencanaan dapat membuat pelaksaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap uinit akan terorganisasi menuju arah yang sama
(2)   Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan – kesalahn yang mungkin terjadi
(3)   Perencanaan memuat standar – standar atau batas – batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
(4)   Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak pandngan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan
e.       Tujuan dalam perencanaan (Menurut Arifin,2007)
(1)   Mengurangi risiko dan perubahan yang mungki terjadi pada masa yang akan datang
(2)   Memfokuskan kegiatan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan
(3)   Menjamin proses pencapaian tujuan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
(4)   Memudahkan pengawasan
f.       Jenis perencanaan dalam organisasi yaitu :
(1)   Perencanaan strategis, merupakan menggambarkan titik nerat organisasi dalam jangka panjang.
(2)   Perencanaan taktis, merupakan rencana yang memiliki skala lebih kecil, misalnya untuk jangka waktu satu atau dua tahun
(3)   Perencanaan operasional, merupakan rencana mengenai cara – cara melaksanakan kegiatan tertentu agar efektif dan efisien untuk mencapai rencana – rencana taktis
(4)   Prencanaan darurat, merupakan perencanaan alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai perubahan kondisi dan berbagai masalah yang mungkin terjadi
g.      Menurut Arifin (2007) Perencanaan pada tingkat manajemen organisasai dibedakan tiga jenis perencanaan yaitu :
(1)   Perencanaan strategi dibuat oleh manajemen puncak dengan jangka panjang untuk kurung waktu lebuh dari lima tahun yang memperhatikan tujuan organisasi dalam posisi dengan lingkungan
(2)   Perancanaan taktis dibuat oleh manajemen puncak dan menegah dengan jangka waktu 1 samapi 5 tahun yang didalamnya mengatur sumber – sumber yang digunakan untuk menolong organisasi dalam tujuan strategis
(3)   Perencanaan operasional dibuat oleh manajemen menengah dan bawah untuk jangka waktu kurang dari satu tahun

Sumber :
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta : Penerbit salemba empat  
Alam, S. (2007 ). Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta : penerbit erlangga
Arifin, I. & Hadi, G. (2007) Membuka cakrawala ekonomi. Bandung : anggota IKAPI