Senin, 12 November 2012

Jenis - jenis Penyakit Mental


Gangguann mental atau penyakit mental adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi, yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia.
Penyebab gangguan mental bervariasi dan pada beberapa kasus tidak jelas, dan teori terkadang menemukan penemuan yang rancu pada suatu ruang lingkup lapangan. Seperti yang dilansir dari Toronto Sun, rata-rata beban penyakit mental 1,5 kali lebih berat daripada kanker dan tujuh kali lebih besar daripada penyakit infeksi. Hal itu disampaikan oleh peneliti dari Institute for Clinical Evaluative Sciences (ICES) dan Public Heath Ontario.
Berikut ini adalah beberapa contoh  jenis penyakit mental.  
1. Bipolar Disoder

Gangguan Kekacauan di otak yang terjadi antara lain adalah aktivasi otak abnormal, ketidaknormalan transmisi GABA (gamma-aminobutyric acid) dan glutamat di otak bagian hippocampus. Juga terjadi penurunan metabolisme di otak daerah korteks prefrontal. Tidak berfungsinya amigdala, yaitu komponen kunci sistem limbik di otak yang terlibat saat seseorang merasa cemas, menderita dan takut bipolar adalah.
2. Depresi
Depresi itu sendiri merupakan respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan muncul disaat semua masalah menumpuk di otak dan tak tahu bagaimana cara mengatasinya. Sebagian besar orang tak merasakan gejala depresi, namun bila memuncak akan timbul perasaan yang tak bisa kita hindari.
3. Drapetomania
Drapetomania merupakan Penyakit mental dijelaskan oleh dokter Samuel A. Cartwright pada tahun 1851 yang menyebabkan budak hitam untuk melarikan diri dari penangkaran. dianggap contoh pseudosains , dan bagian dari bangunan rasisme ilmiah . stilah ini berasal dari bahasa Yunani (drapetes, "a budak melarikan diri") + (mania, "kegilaan, kegilaan")
4. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan Gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri.
5. Autis
Autis merupakan Suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.
6. Stres 
Stres adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress juga merupakan beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
7. Skizofrenia
Skizofrenia  adalah Gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku. Ia adalah gangguan jiwa psikotik  paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra
8. Psikopat
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya. Seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
9.   Sindrom Down (Down syndrome)
Sindrom Down (Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme.
10. Kleptomania
 Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, "mencuri", μανία, "mania") adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
11. Paranoid atau disebut juga dengan Paranoia
Paranoia didefinisikan sebagai penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Sedang dalam kamus Webster, paranoia didefinisikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis.
Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
13. Obsesif-kompulsif (OCD)
Obsesif-kompulsif (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran mengganggu yang menghasilkan gelisah, ketakutan, rasa takut, atau cemas, oleh perilaku berulang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terkait, atau dengan kombinasi dari obsesi tersebut dan dorongan . Gejala gangguan termasuk mencuci berlebihan atau membersihkan, memeriksa berulang, ekstrim penimbunan , keasyikan dengan seksual pikiran, kekerasan atau agama; hubungan terkait obsesi , keengganan untuk angka tertentu, dan ritual saraf, seperti membuka dan menutup pintu sejumlah kali sebelum memasuki atau meninggalkan ruangan. Gejala ini dapat mengasingkan dan memakan waktu, dan sering menyebabkan gangguan emosi dan keuangan yang parah. Tindakan mereka yang memiliki OCD dapat muncul paranoid dan berpotensi psikotik . Namun, penderita OCD umumnya mengakui obsesi dan dorongan yang tidak rasional, dan dapat menjadi lebih tertekan dengan realisasi ini.
14. Insomnia
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
15. Alzheimer
Alzheimer bukan penyakit menular,melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak dikatakan pada saat yang hampir bersamaan,sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.  Ini pertama kali dijelaskan oleh psikiater Jerman dan neuropathologist Alois Alzheimer pada tahun 1906. Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun. Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
16. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya.
17. Bulimia Nervosa 
Bulimia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan makan berlebihan atau mengkonsumsi sejumlah besar makanan dalam waktu singkat diikuti dengan upaya untuk membebaskan diri dari makanan yang dikonsumsi (membersihkan), biasanya dengan memuntahkan , mengambil obat pencahar atau diuretik , dan olahraga berlebihan. Tindakan ini juga sering disertai dengan berpuasa selama jangka waktu. Bulimia nervosa dianggap kurang mengancam kehidupan dari anoreksia , namun terjadinya bulimia nervosa lebih tinggi. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri.



Sumber :

1 komentar: