Minggu, 04 November 2012

Design Sistem Pakar dan Gangguan Penyakit Mental (DEPRESI)



A. DEPRESI 

Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi. Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Depresi itu sendiri merupakan respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan muncul disaat semua masalah menumpuk di otak dan tak tahu bagaimana cara mengatasinya. Sebagian besar orang tak merasakan gejala depresi, namun bila memuncak akan timbul perasaan yang tak bisa kita hindari.



Depresi Sebagai Bagian dari Gangguan Alam Perasaan

Kelainan fundamental dan kelompok gangguan alam perasaan yang membedakan dengan kelompok gangguan kejiwaan lainnya adalah adanya perubahan suasana perasaan (mood), biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya), atau ke arah elasi. Perubahan efek ini biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktifitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut. (Muslim, 2001)

Tabel 2.3 Klasifikasi Gangguan Perasaan (mood) (Rusdi, Jakarta, 2001)

Kode
Jenis Gangguan Suasana Perasaan (mood)
F.32.
Episode depresi
F.32.0
Episode depresi ringan
F.32.00
Tanpa gejala somatik
F.32.01
Dengan gejala somatik
F.32.1
Episode depresi sedang
F.32.10
Tanpa gejala somatik
F.32.11
Dengan gejala somatik
F.32.2
Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
F.32.3
Episode depresi berat dengan gejala psikotik
F.32.8
Episode depresi lainnya
F.32.9
Episode depresi yang tidak tergolongkan (unspecified)
F.33
Gangguan depresi berulang
F.33.0
Gangguan depresi berulang, episode kini ringan
F.33.00
Tanpa gejala somatik
F.33.01
Dengan gejala somatik
F.33.1
Gangguan depresi berulang, episode kini sedang
F.33.01
Tanpa gejala somatik
F.33.11
Dengan gejala somatik
F.33.2
Gangguan depresi berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik
F.33.3
Gangguan depresi berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik
F.33.4
Gangguan depresi berulang, kini di atas remisi
F.33.8
Gangguan depresi berulang lainnya
F.33.9
Gangguan depresi berulang yang tidak tergolongkan (unspecified)



B. SISTEM PAKAR
            Professor Edward Fieganbaum dari universitas Stanford sebagai seorang pelopor awal dari psikologi sistem pakar, mendifinisikan sistem pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge dan prosedur inferensi untuk meyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan ahli untuk menyelesaikannya.
             Sistem pakar (expert system) adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Istilah heuristic berasal kata Yunani eureka yang berate “menemukan”. Heuristik adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik. (McLeod dan Schell, 2007)                                                               
Arsitektur Sistem Pakar
           Menurut Kusrini (2006) Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akusisi pengetahuan (knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferen (inference mechanism). Selain itu ada satu komponen yang hanya ada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas penjelasan (explanation facility)
      Antarmuka pengguna adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antar pengguna dengan sistem.
      Basis data sistem pakar berisi pengetahuan singkat pada subyek tertentu. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah.  Basis data ini terdiri dari 2 elemen dasar :
1. fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.
2. heuristic khusus atau rules, yang berlangsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan khusus.
Ada beberapa tahapan – tahapan untuk membuat sistem pakar seperti : 
a. Idenfikasi masalah dan kebutuhan
b. Mentukan kesesuaian masalah
c. Mempertimbangkan alternative
d. Menghitung pengembalian investasi
e. Menyeleksi alat pembuat
f. Melaksanakan rekayasa pengetahuan
g. Merancang sistem
Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu :
1.   Antarmuka pengguna : perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara engguna dengan sistem.
2.   Basis data : berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah.
3.   Fasilitas akuisisi: perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dan sistem
4.   Mekanisme inferensi : perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir.
 

C. KESIMPULAN
Aplikasi sistem pakar yang dibuat agar mampu menganalisa jenis gangguan perkembangan yang dialami pasien berdasarkan gejala – gejala yang dimasukan oleh user. Aplikasi mampu menyimpan reprentasi pengetahuan pakar berdasarkan nilai kebenaran dan nilai ketidakbenaran. Aplikasi sistem pakar ini sudah dapat menjelaskan definisi gangguan perkembangan penyebab dan pengobatannya.

SUMBER
McLeod, Jr. & P. Schell.(2007) Sistem Informasi manajemen. Jakarta : Penerbit salemba empat
Kusrini (2006) Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta : C.v Andi offset
http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=172

1 komentar: