Rabu, 19 Januari 2011

MBAH MARIJAN (ROSO ROSO)

MBAH MARIJAN
(ROSO ROSO)

Suatu ketika gunung merapi tepatnya di daerah sleman DIY (2006), sedang mengalami guncangan hebat dan mendekati level waspada para penduduk di sarankan untuk mengngungsi ke derah tempat yang lebih aman karena aktivitas gunung tersebut sedang mengeluarkan kabut yang sangat tebal namun di tengah tengah keramean kota Jogja yang sedang dilanda bencana itu terdapat sosok kakek yang menolak untuk di ungsikan dan warga biasa menyebutnya “ Mbah Marijan “. Beliau adalah juru kunci gunung merapi yang di percayai oleh warga sekitar sleman jogja. Berbagai upaya membujuk sang juru kunci tersebut sudah di upayakan namun Mbah marijan tetap teguh dengan pendirianya agar tetap di rumahnya dan menjaga gunung tersebut bahwa beliau yakin gunung tersebut tidak akan meletus dan mbah marijan berkata “ gunung merapi tidak akan meletus hanya saja kita diingatkan untuk lebih taat kepada sang kuasa” di sisi lain warga yang takut dengan aktivitas gunung yang semakin hari mengeluarkan kabut dan semburan lahar panas yang biasa disebut warga wedus gembel. Akhirnya warga pun mengungsi. Namun sebagian masyarakat yang masi percaya adat masih bertahan di rumahnya karena beliau lebih mempercayai juru kunci merapi dibandingkan dengan ilmu tehknolgi semakin hari semakin menunjukan aktivitas gunung tersebut. Mbah Marijan selalu senantiasa melakukan kewajibannya sebagi umat islam dengan sholat dan berdoa meminta petunjuk agar tidak terjadi apa – apa. Mbah marijan pun menyarankan kepada warganya untuk mengusi, namun sebagian warga masih tetap bertahan jika mbah marijan mengungsi warga pun akan ikut mengungsi tetapi mbah marijan masi dengan prinsipnya akan tetap setia menjaga gunung merapi sekali roso tetap roso. Keadaan merapi semakin hari menunjukkan aktivitasnya dan mengalami perubahan yang tadinya sering mengeluarkan kabut tebalnya dan sekarang mulai berkurang berserta muntahan material yang di dalam gunung tersebut tidak begitu separah sebelumnya.
Masyarakat DIY pun khuawatir dengan rumah dan ternak – ternaknya karena selama di pengungsian peliharan binatang warga tidak ada yang memberi makan hingga warga memutuskan untuk kembali kerumahnya dan memastikan keadaan rumah beserta peliharaan mereka.
Aktivitas gunung merapi pun dikatakan normal kembali hingga warga jogja di izinkan pulang karena sudah tidak membahayakan lagi. Warga senang karena bisa kembali kerumahnya, ternyata ramalan mbah marijan pun dipercayai oleh masyarakat DIY karena beliau telah membuktikan bahwa gunung merapi tidak akan meletus dengan keberanian beliau. Beliau diberi penghargaan karena keberanianya untuk menjaga gunung merapi tidak disitu juga mbah marijan pun ditawari kontrak sebuah minuman untuk mejadi iconnya karena keberanian beliau. Hingga masyarakat pun mengenali sosok seorang mbah marijan yang pemberani yang mempertahankan prinsipnya, ketenaran pun di dapat oleh mbah marijan namun mbah marijan masi saja baik dan santun beserta tidak sombong dan masi tersenyum dengan cirri khasnya. Beserta slogan yang sering di ucapkan mbah marijan. Yaitu SEKALI ROSO TETAP ROSO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar