Jumat, 19 Oktober 2012

DATA, SASD, DASD (Batch processing, Online processing dan Real time)

Kata data berasal dari DATUM yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistik. Bila dilihat dari menurut asal sumbernya, data dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu data primer dan data sekunder.  Sehingga setiap penelitan pasti memerlukan data sebagai bahan analisa.
  1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.
Secara umum penggolangan data erat kaitannya dengan proses pengolahan data. Untuk membedakan bentuk – bentuk data terlebih dahulu dan masa kini, kita akan membagi cara pandang ‘data’ berdasarkan metode dalam pengolahan data, antara lain :
a.       Batch processing
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses. Namun sangat tidak efisien.

Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.
Menurut Sulianata (2010) Batch processing disebut pula sebagai pengolahan tumpukan / metode pengolahan periodic atau pengolahan tertunda (delay process)
Batch processing memiliki pengertian proses pengolahan terhadap data yang dikumpulkan atau ditumpuk terlebih dahulu selama beberapa periode yang dikelola sekaligus. Metode pemrosesan ini digunakan dalam mengenai bentuk – bentuk awal data.
Ciri – ciri dari Batch processing yaitu adanya periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahan berikut. Lama proses bergantung pada volume transaksi, jumlah batch yang diinginkan dan kapasitas pengolahan.
Kapasitas pengolahan ini mencakup :
1.      Card Reader yang memiliki kecepatan baca kartu, misalnya 72 character per menitnya.
2.      Card Punch atau alat pelubang kartu yang memiliki kemampuan 100 karakter per menitnya.
Ada enam tahap yang harus dilalui pada batch processing, seperti :
1.      Conversion atau konversi
2.      Edit atau koreksi
3.      Sorting atau pengurutan
4.      File maintenance atau pemeliharaan file
5.      File extraction atau pengutip atau cuplikan
6.      Report generator atau membuat laporan

b.      Pengolahan data langsung (online processing)
Online Processing merupakan metodologi untuk memberikan pengguna akhir dengan akses ke sejumlah besar data secara intuitif dan cepat untuk membantu dengan pemotongan berdasarkan penalaran investigasi. (Wikipedia)
Online Processing adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk.
contoh penggunaan online processing adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
c.       Real Time : Penjadwalan waktu nyata adalah suatu system penjadwalan yang memiliki batasan waktu/deadline. Pekerjaan harus diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Sistem dinyatakan gagal jika melewati batas waktu yang ditentukan.

 Contohnya termasuk pemrosesan telemetri roket, aplikasi militer banyak, sistem penerbangan, dan otomasi industri dan sistem kontrol. Misalnya, jika terjadi kesalahan di pabrik, sistem real-time harus mampu mendeteksi situasi dan melakukan beberapa tindakan, seperti memberitahu operator atau mematikan bidang masalah, dalam waktu beberapa detik.
Dua model system real time :
v   Hard real time: system harus menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan,jika tidak maka akan gagal.
Contoh:  Alat pacu jantung. System harus bisa memacu detak jantung , ketika detak jantung terlihat lemah.
v  Soft real time: Mendahulukan proses dengan waktu nyata/real time daripada yang tidak dengan waktu nyata.
Contoh: linux
Secondary Storage umumnya digolongkan menjadi dua bagian anatara lain :
1.      Sequential Access Storage Device (SASD). Alat penyimpanan dengan penyusunan dan pembacaan datanya secara berurut yaitu satu catatan mengikuti catatan lain. Dengan kata lain, perangkat simpan ini bekerja dengan cara membaca (atau menulis) data secara urut dariawal sampai akhir, tanpa ada kemungkinan meloncat atau melewati bagian tertentu. Prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal.

Contoh : magnetic tape, sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitas yang besar.
Proses magnetic tape yaitu :
Data di translasikan pada kartu berlubang atau paper tape dengan melubanginya, setelah itu kartu yang telah dilubangi akan dikonvrsikan pada media penyimpanan pita. Jika terdapat kesalahan, maka dilakukan proses koreksi hingga data bebas salah. Selanjutnya data ini akan diurut dan disimpan pada pita magnetic lainya yang berisi data terurut. Beberapa file diambil untuk keperluan lebih lanjut, proses ini dilakukan pada tahap file extraction lalu dibuat laporan akhir yaitu Report Generator .
Ciri - ciri dari piranti ini adalah sebagai berikut :
    a. Proses pembacaan rekaman harus berurutan.
                            b. Tidak ada pengamatan.
                           c. Data disimpan dalam blok – blok.
                            d. Proses write hanya bisa dilakukan sekali saja.
                            e. Kecepatan akses datanya, sangat tergantung pada
                            1. Kerapatan pita ( char/inci ).
                            2. Kecepatan pita ( inci/detik ).
                            3. Lebar celah / gap antar blok.

2.      Direct Access Storage Device (DASD). Alat penyimpanan dengan penyusunan dan pembacaan datanya langsung pada posisinya. Artinya, perangkat tersebut dapat membaca atau menulis langsung ditempat yang diperlukan. Prosesnya lebih cepat dibandingkan SASD, karena untuk mengambil data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan.
Terdiri dari  :
¨      Magnetic storage, menggunakan medan magnet, contoh : Floppy disck (disket), hard disk dan removable hard disk.
¨      Optical storage : tempat penyimpanan yang menggunakan sinar laser. Contoh : CD-ROM, WORM,DVD, dan FMD
¨      Removable Solid – state storage device
Menggunakan teknologi primary storage yang berkembang menjadi alternative baru sebagai penyimpanan data.
Contoh : penggunaan flash memory card yang makin terus berkembang, baik dari segi kapasitas maupun kecepatan.  
Piranti ini mempunyai ciri :
    a. Pembacaan rekaman tidak harus urut.
    b. Mempunyai alamat.
    c. Data dapat disimpan dalam karakter atau blok.
                                  d. Proses write dapat dilakukan beberapa kali

Keuntungan dan kelemahan DASD:
Access secara langsung dengan tanpa harus membaca seluruh data yang dimilikinya, kelemahannya adalah harganya yang sangat mahal, terutama bila diperhitungkan alat pembaca dan penulisnya.





sumber :



1 komentar: