Istilah organisasi berasal dari kata organum, yang berati alat,
bagian atau komponen – komponen. Di dalam pendekatan manajemen istilah
organisasi mempunyai arti umum. Pertama pada suatu lembaga (institusi) atau
kelompok fungsional, kedua mengacu pada proses pengorganisasian yaitu cara
pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara anggota dan
organisasi, sehingga organisasi bisa melaksanakan fungsi penting untuk membantu
ketidak mampuan anggota sebagai individu dalam rangka mencapai tujuan yang
sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai sendiri.
Seperti kasus dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan,
organisasi – organisasi sering kali membuat penyesuaian dalm struktur dan
prosesnya. Dalam kasus ini muncul ketidakpastian akibat kompleksnya lingkungan,
kita dapat mengatakan bahwa organisasi cenderung untuk beradaptasi dengan mendesentralisasikan proses pengambilan
keputusan. Sebagai contoh jika suatu perusahaan menghadapi sejumlah pesaing
yang makin meningkat dalam berbagai pasar, jika konsumen yang berbeda
menginginkan hal – hal yang berbeda, jika karateristik – karateristik dari
berbagai produk yang berbeda terus meningkat dan jika fasilitas – fasilitas produksi
di bangun diseluruh dunia akan tidak mungkin CEO untuk mengikuti keseluruhan
aktifitas dan memahami seluruh rincian operasional dari suatu bisnis. Dalam kasus
– kasus ini manajemen tingkat atas memberikan otoritas kepada para manajer pada
tingkatan yang lebih rendah untuk membuat keputusan yang menguntungkan
perusahan, istilah pemberdayaan (empowerment) yang sering digunakan untuk
membahas jenis – jenis otoritas yang disentralisasikan. (Bateman,2008)
. Organisasi diartikan sebagai suatu alat atau wadah
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang
perwujudtannya memiliki kekayaan fisik maupun non fisik. Menurut rahman (2004)
Organisasi itu sendiri yaitu suatu pola dari cara – cara dalam mana sejumlah
orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terikat dalam
suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara
sadar, menentapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara
sistematis.
Asas – asas organisasi
merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal dilaksanakan agar diperoleh
suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas yaitu dengan (1) perumusan
tujuan organisasi seperti : (a) penetapan haluan organisasi, (b) pemilihan
bentuk organisasi, (c) pembentukan struktur organisasi (2) departemenisasi
yaitu aktivitas untuk menyusun satuan – satuan organisasi yang diperlukan dalam
rangka melaksanakan fungsi yang ada. (Umar, 2000)
Serta manajemen sebagai ilmu dan seni untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Manajemen menurut Ruky
(2012) sebuah proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengawasi atau
mengendalikan usaha – usaha dari anggota suatu organisasi dan menegnai cara
mendayagunakan semua sumber daya dan dana yang dimiliki oleh organisasi
tersebut untuk mencapai tujuan – tujuannya.
Menurut Zaharuddin (2006) Kegiatan manajemen
memerlukan pengetahuan yang luas karena mencakup sebagai fungsi manajemen
seperti: (1) perencanaan (planning) (2) pengorganisasian (organizing) (3)
penyelenggara staff (staffing) (4) pengarahan (direction) (5) pengawasan
(controlling).
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan
merepukan penetuan dari apa yang harus dilakukan dan bagaimana . Seseorang
manajerial harus mencari sumber potensial yang menghasilkan keuntungan dan
merencanakan bagaimana cara untuk merealisasikannya. Perencanaan dapat dibagi
menjadi dua macam perencanaan, yaitu:
(a) Perencanaan jangka panjang adalah
suatu perencanaan untuk jangka waktu lama, yakni lebih dari 1 tahun atau bahkan
lebih dari lima atau sepuluh tahun.
(b) Perencanaan jangka pendek merepukan
perencanaan dalam waktu yang singkat, yakni 1 hari, 1 bulan, 1 tahun atau 2
tahun.
2. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi
didefinasikan sebagai suatu kegiatan yang koordinasi dari sekelompok orang bekerjasama untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dibawah kekuasaan dan kepimpinan.
3. Penyelenggaraan
staff (staffing)
Penyelenggaraan
staff merepukan fungsi manajerial yang menyangkut pengadaan dan penempatan
orang – orang yang memenuhi syarat untuk tugas tertentu didalam organisasi yang
telah dirancang sebelumnya. Penyelenggaraan staff dikenal sebagai manajemen
personal.
4. Pengarahan (direction)
Pengarahan
disebut dengan supervisi yakni menyangkut motivasi dan bimbingan kepada bawahan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
5. pengawasan (controlling)
pengendalian
merupakan pengawasan dari pelaksanaan suatu rencana yang telah ditetapkan.
Pengendalian untuk mendorong penyesuaian pelaksanaan dari rencana agar tidak
terjadi deviasi (penyimpangan) yang cukup besar.
Daftar pustaka :
Umar, H. (2000) Business
an introduction. Jakarta : PT Gramedia utama.
Swanburg, R.(1994) Kepemimpinan
dan manajemen keperawatan klinis. Bandung kedokteran EGC
Rahman, H.(2004) Manajemen
fit and proper test. Yogyakarta : pustaka widyatma
Zaharuddin, H. (2006) Mengenali potensi wirausaha. Bekasi :
Penerbit CV Dian anugrah prakarsa.
Ruky, A. (2012) Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar atau mba:
PT gramedia utama
Bateman, T. (2008) Manajemen kepemimpinan dan kolaborasi dalam dunia
kopetitif. Jakarta : salemba empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar