Gangguann mental atau penyakit
mental adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan
stress atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari
perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif,
perilaku, komponen kognitif atau persepsi, yang berhubungan dengan fungsi
tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial
manusia.
Penyebab gangguan mental
bervariasi dan pada beberapa kasus tidak jelas, dan teori terkadang menemukan
penemuan yang rancu pada suatu ruang lingkup lapangan. Seperti yang dilansir
dari Toronto Sun, rata-rata beban penyakit mental 1,5 kali lebih berat
daripada kanker dan tujuh kali lebih besar daripada penyakit infeksi. Hal itu
disampaikan oleh peneliti dari Institute for Clinical Evaluative Sciences
(ICES) dan Public Heath Ontario.
Berikut ini adalah beberapa
contoh jenis penyakit mental.
1. Bipolar Disoder
Gangguan Kekacauan di otak yang terjadi antara lain adalah aktivasi otak abnormal, ketidaknormalan transmisi GABA (gamma-aminobutyric acid) dan glutamat di otak bagian hippocampus. Juga terjadi penurunan metabolisme di otak daerah korteks prefrontal. Tidak berfungsinya amigdala, yaitu komponen kunci sistem limbik di otak yang terlibat saat seseorang merasa cemas, menderita dan takut bipolar adalah.
2. Depresi
Depresi itu sendiri merupakan respons mental seseorang
dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan muncul disaat semua masalah
menumpuk di otak dan tak tahu bagaimana cara mengatasinya. Sebagian besar orang
tak merasakan gejala depresi, namun bila memuncak akan timbul perasaan yang tak
bisa kita hindari.
3. Drapetomania
Drapetomania merupakan Penyakit mental dijelaskan oleh dokter Samuel
A. Cartwright pada tahun 1851 yang menyebabkan budak hitam untuk melarikan diri
dari penangkaran. dianggap contoh pseudosains , dan bagian dari bangunan rasisme
ilmiah . stilah ini berasal dari bahasa Yunani (drapetes, "a budak
melarikan diri") + (mania, "kegilaan, kegilaan")
4. ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder)
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
merupakan Gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak
hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung
berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak
bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang
tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri.
5. Autis
Autis merupakan Suatu kondisi mengenai seseorang
sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat
membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut
terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan
minat yang obsesif.
6. Stres
Stres adalah suatu
kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan,
atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan
yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress juga merupakan
beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga
perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
7. Skizofrenia
Skizofrenia adalah Gangguan kejiwaan dan kondisi medis
yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional
dan tingkah laku. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan
afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi
normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi
(persepsi tanpa ada rangsang pancaindra
8. Psikopat
Psikopat
secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche
yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga
sering disebut sebagai sosiopat
karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering
disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa
gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia
mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih
banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit
jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
9. Sindrom
Down (Down syndrome)
Sindrom
Down (Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada
kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan
melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada
keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada
tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti
tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar
menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme.
10. Kleptomania
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν,
kleptein, "mencuri", μανία, "mania") adalah penyakit
jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Sang
penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan
merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri
tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang
biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
11. Paranoid atau disebut juga dengan Paranoia
Paranoia didefinisikan sebagai penyakit mental di
mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Sedang
dalam kamus Webster, paranoia didefinisikan sebagai gangguan mental yang
ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis.
Fobia (gangguan
anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu
hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat
menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan
takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Ada perbedaan
"bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia
biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang
berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus.
Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi
benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
13. Obsesif-kompulsif
(OCD)
Obsesif-kompulsif
(OCD) adalah gangguan kecemasan yang
ditandai dengan pikiran mengganggu yang
menghasilkan gelisah, ketakutan, rasa takut, atau cemas, oleh perilaku berulang
ditujukan untuk mengurangi kecemasan terkait, atau dengan kombinasi dari obsesi
tersebut dan dorongan . Gejala gangguan termasuk mencuci berlebihan atau
membersihkan, memeriksa berulang, ekstrim penimbunan , keasyikan dengan seksual pikiran, kekerasan atau
agama; hubungan terkait obsesi , keengganan untuk
angka tertentu, dan ritual saraf, seperti membuka dan menutup pintu sejumlah
kali sebelum memasuki atau meninggalkan ruangan. Gejala ini dapat mengasingkan dan
memakan waktu, dan sering menyebabkan gangguan emosi dan keuangan yang parah. Tindakan mereka yang
memiliki OCD dapat muncul paranoid dan
berpotensi psikotik . Namun, penderita OCD
umumnya mengakui obsesi dan dorongan yang tidak rasional, dan dapat menjadi
lebih tertekan dengan realisasi ini.
14. Insomnia
Insomnia adalah
gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur
atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut
biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan
oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah
satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk
memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif
mengenai tidur.
15. Alzheimer
Alzheimer bukan penyakit menular,melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak dikatakan
pada saat yang hampir bersamaan,sehingga otak tampak mengerut dan mengecil.
Alzheimer juga sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua. Ini pertama kali dijelaskan oleh psikiater Jerman
dan neuropathologist Alois Alzheimer pada tahun 1906.
Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap
penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun. Menurutnya,
sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan
bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita
dalam usia awal 50-an.
16. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa (AN) adalah
sebuah gangguan makan yang
ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa
takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri
yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias
kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara
seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya.
17. Bulimia Nervosa
Bulimia Nervosa adalah gangguan makan yang
ditandai dengan makan
berlebihan atau mengkonsumsi sejumlah besar makanan dalam waktu
singkat diikuti dengan upaya untuk membebaskan diri dari makanan yang
dikonsumsi (membersihkan), biasanya dengan memuntahkan ,
mengambil obat pencahar atau diuretik , dan olahraga
berlebihan. Tindakan ini juga sering disertai dengan berpuasa selama
jangka waktu. Bulimia nervosa dianggap kurang mengancam kehidupan dari anoreksia , namun
terjadinya bulimia nervosa lebih tinggi. Bulimia
adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut
biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri.
Sumber :
makasih udah share info ini kak
BalasHapusbomag