A. DEPRESI
Depresi
merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Berawal
dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi.
Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa
pengobatan. Depresi itu sendiri merupakan respons mental seseorang dalam
menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan muncul disaat semua masalah
menumpuk di otak dan tak tahu bagaimana cara mengatasinya. Sebagian besar orang
tak merasakan gejala depresi, namun bila memuncak akan timbul perasaan yang tak
bisa kita hindari.
Depresi
Sebagai Bagian dari Gangguan Alam Perasaan
Kelainan fundamental dan
kelompok gangguan alam perasaan yang membedakan dengan kelompok gangguan
kejiwaan lainnya adalah adanya perubahan suasana perasaan (mood),
biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang
menyertainya), atau ke arah elasi. Perubahan efek ini biasanya disertai dengan
suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktifitas, dan kebanyakan gejala
lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya
dengan perubahan tersebut. (Muslim, 2001)
Tabel
2.3 Klasifikasi Gangguan Perasaan (mood) (Rusdi, Jakarta, 2001)
Kode
|
Jenis Gangguan Suasana Perasaan (mood)
|
F.32.
|
Episode depresi
|
F.32.0
|
Episode depresi ringan
|
F.32.00
|
Tanpa gejala somatik
|
F.32.01
|
Dengan gejala somatik
|
F.32.1
|
Episode depresi sedang
|
F.32.10
|
Tanpa gejala somatik
|
F.32.11
|
Dengan gejala somatik
|
F.32.2
|
Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
|
F.32.3
|
Episode depresi berat dengan gejala psikotik
|
F.32.8
|
Episode depresi lainnya
|
F.32.9
|
Episode depresi yang tidak tergolongkan (unspecified)
|
F.33
|
Gangguan depresi berulang
|
F.33.0
|
Gangguan depresi berulang, episode kini ringan
|
F.33.00
|
Tanpa gejala somatik
|
F.33.01
|
Dengan gejala somatik
|
F.33.1
|
Gangguan depresi berulang, episode kini sedang
|
F.33.01
|
Tanpa gejala somatik
|
F.33.11
|
Dengan gejala somatik
|
F.33.2
|
Gangguan depresi berulang, episode kini berat tanpa gejala
psikotik
|
F.33.3
|
Gangguan depresi berulang, episode kini berat dengan
gejala psikotik
|
F.33.4
|
Gangguan depresi berulang, kini di atas remisi
|
F.33.8
|
Gangguan depresi berulang lainnya
|
F.33.9
|
Gangguan depresi berulang yang tidak tergolongkan (unspecified)
|
B. SISTEM PAKAR
Professor Edward Fieganbaum dari
universitas Stanford sebagai seorang pelopor awal dari psikologi sistem pakar,
mendifinisikan sistem pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang
menggunakan knowledge dan prosedur
inferensi untuk meyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan ahli
untuk menyelesaikannya.
Sistem pakar (expert system)
adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian
manusia dalam bentuk heuristik. Istilah heuristic berasal kata Yunani eureka yang
berate “menemukan”. Heuristik adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan
untuk menebak dengan baik. (McLeod dan Schell, 2007)
Arsitektur Sistem Pakar
Menurut Kusrini (2006) Sistem
pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu antarmuka pengguna (user
interface), basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akusisi
pengetahuan (knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferen (inference
mechanism). Selain itu ada satu komponen yang hanya ada beberapa sistem pakar,
yaitu fasilitas penjelasan (explanation facility)
Antarmuka pengguna adalah
perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antar pengguna dengan sistem.
Basis data sistem pakar berisi
pengetahuan singkat pada subyek tertentu. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan
untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Basis data ini terdiri dari 2 elemen dasar :
1.
fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.
2.
heuristic khusus atau rules, yang berlangsung menggunakan pengetahuan untuk
menyelesaikan khusus.
Ada
beberapa tahapan – tahapan untuk membuat sistem pakar seperti :
a.
Idenfikasi masalah dan kebutuhan
b.
Mentukan kesesuaian masalah
c.
Mempertimbangkan alternative
d.
Menghitung pengembalian investasi
e.
Menyeleksi alat pembuat
f.
Melaksanakan rekayasa pengetahuan
g.
Merancang sistem
Sistem
pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu :
1.
Antarmuka pengguna : perangkat lunak yang
menyediakan media komunikasi antara engguna dengan sistem.
2.
Basis data : berisi pengetahuan yang dibutuhkan
untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah.
3.
Fasilitas akuisisi: perangkat lunak yang
menyediakan fasilitas dialog antara pakar dan sistem
4.
Mekanisme inferensi : perangkat lunak yang
melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan
suatu kesimpulan atau hasil akhir.
C.
KESIMPULAN
Aplikasi
sistem pakar yang dibuat agar mampu menganalisa jenis gangguan perkembangan
yang dialami pasien berdasarkan gejala – gejala yang dimasukan oleh user. Aplikasi mampu menyimpan
reprentasi pengetahuan pakar berdasarkan nilai kebenaran dan nilai
ketidakbenaran. Aplikasi sistem pakar ini sudah dapat menjelaskan definisi
gangguan perkembangan penyebab dan pengobatannya.
SUMBER
McLeod, Jr. & P.
Schell.(2007) Sistem Informasi manajemen.
Jakarta :
Penerbit salemba empat
Kusrini (2006) Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta : C.v Andi offset
http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=172
sangat membantu sekali kak
BalasHapusspesifikasi dump truck scania p380