Makalah Psikologi dan Teknologi Internet
Perkembangan Anak Dalam Berbicara
Disusun Oleh :
Siti Utami
13509449
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Dan Teknologi Internet dengan membahas “ Perkembangan Anak Dalam Berbicara “ dalam bentuk makalah ini.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dosen kami, dorongan dan bimbingan orang tua, kakak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah membantu.
Semoga materi ini bisa bermanfaat oleh kita semua terutama pada orang tua untuk lebih mengetahui tentang Perkembangan Anak Dalam Berbicara dan kesulitan apa saja yang mempersulit saat tumbuh kembang si anak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
BAB III TEORI – TEORI
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN BAB 1
1.Latar belakang Masalah
Sejak dilahirkan, bayi sudah terprogram untuk belajar berkomunikasi dan bahasa. Mereka memiliki semacam tahapan universal untuk belajar berbahasa, namun ada juga sejak lahir bayi sudah mengalami ganngguan pada lahir yaitu sulitnya berkomunikasi dan kurangnya pada pendengaran Dan stimulus dini sejak lahir untuk merangsang semua sistem (pendengaran,penglihatan,perabaan,pembau& pengecap). Penyebab keterlambatan bicara sangat luas dan banyak, Gangguan tersebut ada yang ringan sampai yang berat, mulai dari yang bisa membaik hingga yang sulit untuk membaik. Keterlambatan bicara fungsional merupakan penyebab yang sering dialami oleh sebagian anak. Keterlambatan bicara golongan ini biasanya ringan dan hanya merupakan ketidakmatangan fungsi bicara pada anak. Pada usia tertentu terutama setelah usia 2 tahun akan membaik. Bila keterlambatan bicara tersebut bukan karena proses fungsional maka gangguan tersebut haruis lebih diwaspadai karena bukan sesuatu yang ringan.
BAB II PEMBAHASAN
Perkembangan yaitu Suatu kehidupan manusia yang selalu mengalami perubahan, berawal dari sel-sel yang membelah diri kemudian menjadi organisme sempurna. Kita dilahirkan dengan berbagai kompetensi yang umumnya masih keterampilan minimal. Melalui interaksi dengan lingkungan sekitar, manusia terus mengalami perubahan-perubahan menyempurnakan diri dari yang belum pernah dikuasai sama sekali menjadi tahu dan dapat melakukan, dari keterampilan yang sederhana sampai keterampilan tingkat tinggi. Perubahan terjadi karena manusia terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan dan pertumbuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan dan pertumbuhan saling terjalin satu sama lain karena sejak dilahirkan, bayi sudah terprogram untuk belajar berkomunikasi dan bahasa. Mereka memiliki semacam tahapan universal untuk belajar berbahasa.
Tahapan Perkembangan Kemampuan Bicara anak
Kelahiran hingga 24 bulan
2 bulan: Bersuara dengan melafalkan huruf hidup, seperti "u", "a", atau "e" secara berulang.
6 bulan: Bersuara-suara dengan konsonan.
7,5 bulan: Mulai mengerti kata-kata dan nama yang umum.
10 bulan: Menunjuk, bersuara seperti menggerutu, dan menatap sesuatu yang ia inginkan menggunakan kata-kata yang ia ciptakan.
12 bulan: Mengatakan kata-kata pertamanya, seperti "mama", "papa", atau nama saudaranya, bagian tubuh, nama binatang, atau suara seperti "guk guk".
14 bulan: Mengenali obyek, seperti satu perintah, "ambil bolanya".
18 bulan: Sudah bisa mengerti dan mengatakan setidaknya 50 kata dan menggunakan pertanyaan "Itu apa?" untuk mengerti nama suatu benda.
24 bulan: Mengatakan kalimat yang terdiri dari dua kata, seperti "minum susu" atau "main bola", dan sangat sering mengatakan kata "enggak/tidak".
2-5 tahun
2,5 tahun: Menyingkat sebuah maksud dalam beberapa kata, seperti, "Mama tidak pakai sepatu" menjadi "Mama enggak sepatu".
3 tahun: Berbicara dalam kalimat yang lebih panjang; menempatkan beberapa pemikiran dalam satu kalimat untuk mengutarakan sebuah cerita, sudah bisa menggunakan sekitar 300 kata, mengikuti sebuah aliran cerita dan mengingat intinya, menyukai kalimat-kalimat yang tak berarti banyak.
4 tahun: Sudah bisa terlibat dalam perbincangan dengan orang dewasa, menggunakan kata kerja dalam kalimat yang mendetail, bercanda dengan kalimat, dan bertanya dengan intonasi yang tepat.
5 tahun: Memiliki sekitar 2.500 perbendaharaan kata untuk mengekspresikan maksudnya; mengerti 14.000 kata; bisa mengekspresikan pikiran, seperti ketakutan dan mimpi; mengucapkan "terima kasih", mengucapkan sesuatu untuk mendapatkan reaksi dari orang lain.
Faktor Resiko Gangguan Perkembangan Bicara & Bahasa Pada Anak
Penyebab gangguan perkembangan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik atau kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia reseptif dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan terdiri dari lingkungan sepi, status ekonomi sosial, tehnik pengajaran salah, sikap orangtua. Gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya.
Keterlambatan bicara fungsional sering diistilahkan keterlambatan maturasi atau keterlambatan perkembangan bahasa. Keterlambatan bicara golongan ini disebabkan karena keterlambatan maturitas (kematangan) dari proses saraf pusat yang dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Gangguan seperti ini sering dialami oleh laki-laki dan sering terdapat riwayat keterlambatan bicara pada keluarga. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan bicara yang ringan dan prognosisnya baik. Pada umumnya kemampuan bicara akan tampak membaik setelah memasuki usia 2 tahun.
Faktor Internal
Berbagai faktor internal atau faktor biologis tubuh seperti faktor persepsi, kognisi dan prematuritas dianggap sebagai faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak.
Faktor Eksternal (Faktor Lingkungan)
1. Riwayat keluarga
biasanya menurun dari keturunan keluarga yang memiliki gangguan bicara
2. Pola asuh 3. Lingkungan verbal
4. Pre Dan Perinatal
Penyebab spesifik berhubungan antara kesulitan pre dan perinatal dengan gangguan bicara dan bahasa juga telah dibuktikan. Infeksi selama kehamilan, imaturitas dan berat badan lahir rendah dilaporkan mempunyai efek negatif pada perkembangan bicara dan bahasa (Byers-Brown and Edwards 1989)
Contoh keterlambatan bicara yang sering dikaitkan dengan nonfungsional yaitu :
4 – 6 BULAN
* Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya;
* Pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh
8 – 10 BULAN
* Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian;
* Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya;
* 9-10 bln, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis
12 – 15 BULAN
* 12 bulan, belum menunjukkan mimik;
* 12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara;
* 12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu;
* 15 bulan, belum mampu memahami arti “tidak boleh” atau “daag”;
* 15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda;
* 15 bulan, belum dapat mengucapkan 1-3 kata;
18 – 24 BULAN
* 18 bulan, belum dapat menucapkan 6-10 kata; tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian;
* 18-20 bulan, tidak dapat menatap mata orang lain dengan baik
* 21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana;
* 24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat;
* 24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon;
* 24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata orang lain;
* 24 bulan, tidak mampu meunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya
30 – 36 BULAN
* 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga;
* 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana, pertanyaan dan tidak dapat dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga;
3 – 4 TAHUN
* 3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki minat bermain dengan sesamanya;
* 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti “ayah” diucapkan “aya”;
* 4 tahun, masih gagap dan tidak dapat dimengerti secara lengkap.
BAB III TEORI – TEORI
Beberapa Teori pengertian dari perkembangan anak :
a. Menurut Chaplin (2002) perkembangan adalah perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
b. Menurur F. J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.”
c. Noam Chomsky (1957) meyakini bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu dan dengan cara tertentu.
BAB IV KESIMPULAN
Dalam perkembangan banyak yang mempengaruhi dan faktor tersebut yang saling terjalin dan mempengaruhi. Kematangan dan pengalaman yang di dapat pada perkembangan dapat mempengaruhi pula menghabat perkembangan selanjutnya. Tahap perkembangan terjadi secara perlahan - lahan dan berlangsung tiba - tiba. namun itu semua terjadi pada konsep perkembangan. Anak yang telat bicara memang menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Selain akan terhambat dalam pergaulan, keterlambatan komunikasi juga akan menyebabkan gangguan mental saat dia dewasa. Semakin dini mendeteksi keterlambatan bicara, maka semakin baik kemungkinan pemulihan gangguan tersebut. Bila keterlambatan bicara tersebut nonfungsional maka harus cepat dilakukan stimulasi dan intervensi dapat dilakukan pada anak tersebut. Deteksi dini keterlambatan bicara dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan anak ini.
Daftar Pustaka :
http://health.kompas.com
http://speechclinic.wordpress.com
http://edukasi.kompasiana.com
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10328