Emak Ingin Naik Haji
Judul : Emak Ingin Naik Haji
Penerbit : Hikmah (PT Mizan Budi)
Anggota IKPI
JL. Puri Mutiara Raya No.72
Cilandak Barat, Jakarta Selatan
Diangkat dari cerpen Asma Nadia
Dan dikembangkan oleh Aditya Gumay & Adenin Adlan
Penyunting : TIM Hikmah
Penyelaras Aksara : TIM Hikmah
Desain Cover : Windu Budi
Cetakan 1 : Oktober, 2009
Emak Ingin Naik Haji
Kisah seorang emak yang ingin naik haji, emak yang usianya kini sudah tak muda lagi bercita – cita ingin menuaikan rukun islam yang kelima apa daya keinginan emak terhalang oleh faktor ekonomi emak hanya penjual kue dan tinggal disebuah perkampungan nelayan rumah yang sederhana yang berdinding bilik dan kayu.
Dan ditemani oleh putra ke duanya karena suami dan anak sulungnya meninggal saat berlayar. Zein adalah anak kedua emak duda yang berusia 30 tahun yang sehari menjual kaligrafi Zein di tinggalkan oleh istrinya karena factor kemiskinan lalu istri zein menikah lagi dengan seorang pegawai negri Zein mempunyai seorang anak yang bernama Aqsa yang menderita penyakit hernia.
Sedangkan disebelah rumah emak terdapat rumah yang mewah milik Haji Saun pengusaha besi tua dan jual beli kapal yang sangat kaya raya memiliki tiga orang anak yag sangat berbeda dalam pandangan agama Hampir setahun sekali keluarga pak Haji Saun berangkat haji atau umruh bersama keluarganya Haji Saun tidak terlalu memikirkan keadaan disekitar rumahnya.
Suatu ketika zein disuruh haji markonah istri haji saun untuk menghantarkan ke supermarket bersama keluarga karena supir yang biasa menhantarkan keluarga haji saun sakit ahkirnya zein menghantarkan keluarga hajah markonah sambil membawakan troli setelah selesai bebelanja hajah markonah membuang struk dan kupon zein melihat bahwa itu undian naik haji dan zein mengambilnya dan mengisikan kupon tersebut untuk emak . Zein pun terpikir untuk mencuri dirumah haji saun yang kaya raya untuk membahagiakan emak tetapi zein pun tersadar, zein pun berlari pulang namun aksinya terpergoki satpan untungnya tidak dilaporkan oleh pak RT setiba dirumah zein pun bersujud menangis dan gemetar sambill memanjatkan astafirlulohalajim.
Beban hidup zein pun makin berat ketika anak zein harus dioperasi karena penyakit hernia emak pun harus merelakan tabungannya untuk cucunya walaupun disisi lain zein melarangnya karena zein tahu emak besusah payah menabung selama 5 tahun untuk naik haji .
keberuntungan pun datang tak sengaja zein membaca koran melihat nomor undian, zein berlarian menuju rumahnya dan mencari emak untuk memberitahunya tetapi emak tak ada zein pun lari mencari emak dan pada suatu kejadian zein pun tertabrak oleh mobil yang dikendarai oleh pak joko karena mobilnya oleng dan mengenai zein, zein pun terbentur sangat keras ahkirnya zein dibawa kerumah sakit Pak Joko bertanggung jawab biaya rumah sakit dan perawatannya zein. Emak tak kuasa melihat zein terbaring lemah sakit dan melihat zein akan cacat seumur hidupnya pada ahkirnya zein pun tahu.. hari pun berlalu emak dan zein pun mengihklaskan yang sudah terjadi.
Ketika itu keluarga haji saun sedang mengadakan Akikah cucunya pada saat itu keluarga haji saun pun berkumpul dan anak pertama haji saun bernazar pada saat melahirkan dengan selamat dan normal akan menunaikan haji emak dan zein. Emak pun gembira dan tak tertahankan airmata yang mengalir.
Nilai Intrinsik
1 . Tema : Emak Ingin Naik Haji
2 . Alur :
3 . Setting / Latar
Emak : seorang janda yang sudah tua hidup sederhana, penyayang dan selalu ihklas dalam cobaan
Zein : Jujur, penyayang dan ingin selalu membahagiakan emak nya walaupun hidup berpas – pasan
Ziah : Istri zein yang sangat materialistis
Haji Saun : Tidak terlalu mempedulikan keadaan di sekitar
Hajah Markonal : istri haji saun yang selalu memarkan kekayaannya
Pak Joko : Pengusaha yang kaya yang menghalalkan segala cara untuk ambisinya.
Suasana :
Menegangkan, mengharukan Dan terbawa emosi
Gaya Bahasa : Bahasanya formal mudah di mengerti dan terdapat ayat – ayat Al Quran
Keunggulan novel : cerita yang banyak memberikan pesan dan moral tentang nilai – nilai agama dan
kelemahan novel : sempurna, hamper tidak ada kelemahan karena novel ini menyajikan sosial hidup yang sangat nyata
Nilai Ekstrinsik
Nilai Agama
Seorang ibu yang tabah dalm menghadapi cobaan & tentang kesholehan seorang anak terhadap ibunya walaupun hidup sederhana tapi tidak pernah lupa pada Allah dan senantiasa selalu berdoa.
Nilai Budaya
novel ini mengandung nilai budaya bahwa setiap manusia harus belajar tabah & ihklas dalam cobaan apapun karena di di dalam cobaan itu pasti terdapat hikmahnya.
Pesan
Sesulit apapun cobaan pasti bisa terselesaikan juga karena Allah memberikan cobaan ini untuk mengingatkan kepada umatnya untuk selalu berusaha iklas dan ingat kepada sang pencipta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar