Nama : Siti Utami
Kelas : 3PA05
Mata Kuliah : Psikologi Manajemen
Dosen : Tri Maryani
1) Definisi
Manajemen
Menurut
Zaharuddin (2006) Manajemen didefinisikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Definisi ini merepukan hal
pokok yang dihayati seperti : (1) pencapaian tujuan, yaitu bagaimana seseorang
manajer mengelola suatu aktifitas untuk mencapai tujuan dan sasaran dan
menambahkan sekedar memimpin suatu aktifitas (2) melalui orang lain : dalam
suatu aktifitas manajemen berhubungan dengan pekerjaan orang lain, yaitu
bawahan yang perlu adanya pengarahan dan koordinasi, walaupun seseorang manajer
mempunyai keahlian dan lebih cepat melakukannya.
2) Proses
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu
proses sosial. Ketika menginterprestasikan komunikasi secara sosial, maksud
yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi.
Artinya komunikasi selalu melibatkan dua orang. Pengirim dan penerima. Keduanya
memainkan peran penting dalam proses komunikasi. Ketika komunikasi dipandang
secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang dengan berbagai niat,
motivasi, dan kemampuan. Kemudian, ketika membicarakan komunikasi sebagai
proses (process), hal ini berati komunikasi bersifat kesinambungan dan tidak
memiliki akhir. Misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang
– lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu kepada komunikan. Dalam
pengertian ini proses konikasi diawali dengan komunikator yang memnyampaikan
pesan dan diakhiri dengan komunikator yang menerima pesan. Sebagai suatu
proses, komunikasi tidak mempunyai titik awal dan akhir. Proses komunikasi
berlangsing dalam keadaan dinamik, berkelanjutan, berubah – ubah, on going atau
stopping point. Richard & Lynn (2008)
3) Hambatan
Komunikasi
Hambatan komunikasi
yaitu keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami, kesulitan
dalam bertukar pikiran, ide, keinginan atau kebutuhan dengan orang lain.
Macam-macam hambatan dalam komunikasi, antara lain :
(a) Ketidaktepatan
bahasa
Ketidaktepatan pemilihan kata memungkinkan terjadi kesalahan dalam
proses encodingdan decoding.
(b) Ketiadaan
umpan balik
Komunikasi dua arah cenderung lebih efektif dibandingkan
komunikasi satu arah karena dapat langsung memperoleh feedback.
(c) Komunikasi
yang tidak tepat
Manajer dapat menggunakan saluran komunikasi oral, tertulis,
maupun nonverbal.Pemilihan saluran harus tepat dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis saluran
komunikasi.
(d) Gangguan
yang bersifat fisik
Gangguan fisik yang mungkin terjadi antara lain : bunyi telepon,
kedatangan orang lain, kurangnya privasi, dll. Untuk mengatasinya, komunikasi
harus dipersiapkan dengan baik dan diperlukan adanya perhatian manajemen.
(e) Pengaruh
status
Terjadinya filtering, yaitu suatu tindakan secara sengaja
menyampaikan informasi yang dianggap bisa menyenangkan penerima (terutama
atasan). Hal ini akan mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak tepat
karena tidak akuratnya informasi.
(f) Persepsi
Stereotypes :
individu diidentifikasikan dengan atribut yang melekat pada suatu kelompok.
Misal: gender, umur,dan ras.
Ø Halo
effects : satu atribut digunakan untuk menilai sesuatu secara
keseluruhan.
Selective perception : kecenderungan untu melihat suatu permasalahan
dari sudut pandang yang dipilih.
Ø Projection
Mempersepsikan orang lain sesuatu dengan karakteristik
yang dimilikinya.
(g) Perbedaan
budaya
Budaya yang berbeda membuat individu berkomunikasi
dengan cara yang berbeda pula.
4) Definisi
komunikasi interpesonal efektif
Komunikasi dapat
didefinisikan sebagai penyampaian
informasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses
yang vital dalam organisasi karena komunikasi diperlukan bagi efektifitas kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen konflik, serta
proses-proses organisasi lainnya.
Menurut
Suranto (2011) Komunikasi interpersonal dianggap efektif, jika
komunikan memahami pesan komunikator dengan benar, dan memberikan respon
sesuai dengan yang komunikator inginkan. Komunikasi interpersonal yang
efektif berfungsi: (1) Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu (2) Menyampaikan pengetahuan atau
informasi (3) Mengubah sikap dan perilaku (4) Pemecahan masalah hubungan antar
manusia (5) Citra diri menjadi lebih baik (6) Jalan menuju sukses. Dalam semua aktivitas tersebut,
esensi komunikasi interpersonal yang berhasil adalah proses saling berbagi
(sharing) informasi yang menguntungkan kedua belah pihak.
5) Komunikasi
interpesonal efektif dalam organisasi mencakup :
a) Komponentional
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
b)
Situasional
berdasarkan Situational menjelaskan tentang
situasi yang menyenangkan dalam menciptakan komunikasi
yang menyenangkan sehingga menimbulkan persepsi
yang baik karena pada dasarnya emosi akan mudah terpancing saat berada pada
situasi yang salah, sehingga akan membentuk persepsi dimana ego akan lebih
mendominasi dan sangat memungkinkan untuk terjadinya hambatan dalam proses
komunikasi begitu pun sebaliknya.
Dafus
:
Zaharuddin,
H. (2006) Mengenali potensi wirausaha. Bekasi : Penerbit CV Dian
anugrah prakarsa.
Richard
& Lynn (2008) Pengantar teori komunikasi. Jakarta : Penerbit Salemba
Humanika