Kamis, 24 Maret 2011

Kepribadian Sehat Psikoanalisa dan Behavioristik

Kepribadian Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kepribadian sehat terbagi dari 3 aliran Psikologi yaitu :

1. Psikoanalisa

2. Behavioristik

3. Humanistik

1. Kepribadian sehat psikoanalisa yaitu cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.

Teori kepribadian dengan pendekatan psikodinamika dipengaruhi oleh Sigmund Freud (1856-1939), Bapak Psikoanalisa. Aliran ini melihat dari sisi negatif individu, masa lalu, analisis mimpi (jalan istimewa menuju ketidaksadaran), dan juga alam bawah sadar, yang tersusun dari 3 sistem pokok yaitu: id, ego, dan superego.

Kepribadian menurut psikoanalisa terdiri dari :


- Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini

- Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan

- Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang

- Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif

- Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang
direpresi.

konsep dari teori Freud yang memperlihatkan peran dari dorongan-dorongan tak radar dan konflik-konflik batin manusia dalam menyebabkan bermacam-macam gangguan kepribadian. Penjelasan-penjelasan tentang kepribadian yang diutarakan oleh psikoanalisis mengemukakan bahwa kehidupan mental seorang individu khususnya cara-cara kerja dari alam tak sadar menjelaskan banyak segi tingkah lakunya.

Dan apa yang dibuat seseorang terhadap dirinya dari masa bayi sampai masa dewasa sebagian besar tergantung pada kemampuannya untuk mengendalikan energi-energi psikis yang dimilikinya. Karya dari kelompok psikoanalis ini merubah secara besar-besaran perawatan terhadap orang-orang yang menderita konflik-konllik batin yang berlangsung lama dan kecemasan-kecemasan kronis yang berlebih-lebihan.

2. Kepribadian sehat behavioristik yaitu Aliran yang sering dikaitkan sebagai aliran ilmu jiwa namun tidak peduli pada jiwa. Pada akhir abad ke-19, Ivan Petrovic Pavlov memulai eksperimen psikologi yang mencapai puncaknya pada tahun 1940 – 1950-an. Di sini psikologi didefinisikan sebagai sains dan sementara sains hanya berhubungan dengan sesuatu yang dapat dilihat dan diamati saja. Sedangkan ‘jiwa’ tidak bisa diamati, maka tidak digolongkan ke dalam psikologi.

Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku menyimpang.


Kepribadian menurut behavioristik terdiri dari :

- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
- Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek.
- Mementingkan pembentukan kebiasaan.

3. Kepribadian menurut Humanistik yaitu suatu jenis individu yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisa, yaitu bentuk-bentuk psikologi tradisional. Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik.




http://konselingindonesia.com/

http://m.gudangmateri.com/

http://www.psikologimania.com

Rabu, 23 Maret 2011

Sejarah Perkembangan Kesehatan mental

Kesehatan itu sendiri adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Mental yaitu gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Penyakit mental ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya).
Jika kedua difinisi tersebut digabungkan kesehatan mental yaitu dimana seseorang sanggup menikmati hidup ini, bisa diterima dikalangan masyarakat, menerimanya dan sanggup bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya.

Jika dilihat dari sejarah perkembangan kesehatan mental semakin lama mengalamai perubahan setelah Perang Dunia II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa semakin bertambah. Kesehatan mental bukan suatu hal yang baru bagi peradaban manusia gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban.

seperti ilmu psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia tidak berbeda dengan kesehatan mental hanya saja masalah dan cara penagannya berbeda pada saat itu.

Jaman dulu banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai penyakit mental, ada yang percaya bahwa penyakit mental disebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap penyakit jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat sehingga para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat dengan rantai besi.

Namun seiring jaman yang semakin maju dan perkembangan ilmu pengetahuan Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris, mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Lalu mereka dikenal dengan masa masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.

Dan selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan.

Dan banyak tokoh mengenai perkembangan sejarah kesehatan mental seperti :
1. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika.
2. Clifford Whittingham Beers (1876-1943). karena Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan saat di rumah sakit jiwa.

Serta beers menulis buku yang berjudul ”A Mind That Found Itself”
melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan, Beers menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhan bagi penderita gangguan mental dan menyusun suatu program yang beriisikan :

1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.

Para psikolog besar sangat terkesan oleh Beers termasuk William James dan Adolf Meyer. Pada akhirnya Adolf Meyer menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

Dasar dan Tujuan Mempelajari Kesehatan Mental

Ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak tergantung kepada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dsb. akan tetapi lebih tergantung dari cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut.
Serta pemahaman terhadap kesehatan mental itu sendiri yaitu untuk memestikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental, yaitu motivasi (motivation), pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety), dan cara membela diri.

Mempelajari kesehatan pada berbagai ilmu itu pada prinsipnya bertujuan sebagai berikut:

1. Memahami makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.

Kamis, 17 Maret 2011

Konsep Sehat

Sehat itu sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang yang bisa terbebas dari suatu penyakit dan tidak hanya itu saja tetapi suatu keadaan yang dinamis dimana seseorang bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi secara internal (psikologis,intelektua, spiritual dan penyakit)maupun eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.

Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

Tidak hanya konsep sehat saja yang perlu di perhatikan namun Konsep Diri juga perlu untuk citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.
Konsep diri tidak hanya bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang
dimilikinya tetapi juga bergantung pada aspek psikologis dan spiritual diri.
hampir sama dengan konsep sehat yang paling utama adalah dari kedua konsep yaitu aspek - aspek internal dan eksternal.

Kesehatan terdapat beberapa tujuan yaitu :

1. Sehat dalam segala aspek
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

3. Pembangunan Kesehatan

a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
b. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
c. Peningkatan status gizi masyarakat.
d. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
e. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera

Kesehatan Menurut Undang-Undang

1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna